image1 image2 image3

HELLO I'M YUDIANTO|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M MUSLIM

Perjuangan 537




Seperti yang teman-teman tau, kalau saya sangat ingin mendapat beasiswa studi lanjut S2 dan Go Abroad. Ini menjadi harapan dan doa yang selalu saya usahakan bagaimanapun caranya. Browsing internet, bergabung dengan komunitas pencari beasiswa, mengikuti seminar, semua cara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya.

Setelah banyak informasi yang saya dapatkan, kemudian saya harus menyusun rencana yang benar-benar matang untuk bisa mendapatkan apa yang saya inginkan ini. Dilihat dari banyaknya persyaratan, baik untuk melamar beasiswa, ataupun untuk bisa diterima di perguruan tinggi luar negeri, saya rasa delapan dari sepuluh bisa saya usahakan, Namun sisanya, butuh perjuangan untuk mendapatkannya.

Satu yang menjadi beban yang saya rasa paling membuat hambatan. IELTS. Saya mahasiswa teknik, belajar bahasa hanya sekedarnya. Lingkungan saya bukan lingkungan bahasa. Saya pikir, inilah yang menjadi kendala saya. TOEFL ? Saya bisa bilang toefl sudah tidak berlaku lagi untuk mendaftar beasiswa atau bahkan mendatar universitas, meski memang masih ada yang mempersyaratkan toefl, tapi hanya sebagian kecil.

Yang membuat ini menjadi berat adalah tentang uang. Saya sudah berjanji kepada diri saya sendiri untuk bisa seminimal mungkin untuk minta uang ke orang tua, dan sejauh ini bisa dikatakan saya berhasil. SPP kuliah, biaya sehari-hari, pulsa, internet, saya bersyukur bisa mendapatkan rejeki dengan tanpa meminta orang-tua. $208, ini nilai yang mahal untuk saya, dengan posisi saya hanya sebagai freelancer dengan pendapatan yang idak tetap. Les ? apalagi ini, harga yang mahal untuk les ini menjadi kendala saya.

Saya terus mencari informasi dan berjuang untuk bisa mendapatkan solusi permasalahan saya ini. sampai suatu ketika teman yang baik hati memberikan informasi adanya program beasiswa pelatihan IELTS ditambah juga dibiayai untuk tesnya. Ini kesempatan saya pikirku. Kemudian, saya lihat persyaratannya, hampir semua persyaratan saya masuk, kecuali satu, sertifikasi bahasa. Disebutkan disana syarat minimal pendaftar adalah nilai IELTS 5.5 atau TOEFL 525.

Saya baca lagi dengan lebih rinci. Senangnya untuk persyaratan toefl bisa menggunakan Toefl-Like, atau Toefl Preparation. Ini kesempatan, saya pikir ini jalanku. Nilai Toeflku waktu itu baru 497, dan tinggal sedikit lagi. Sambil mengumpulkan persyaratan yang lain, saya belajar Toefl. Untungnya, di Jogja, ada lembaga pelatihan bahasa inggris yang menyediakan tes Toefl Preparation gratis. Saya lebih yakin kalau inilah jalanku.

Kemudian setelah saya pikir saya siap, saya tes, dan nilai saya naik, 517. Wah, senang sekali saya, saya semakin bersemangat untuk terus belajar karena masih ada waktu satu bulan hingga batas akhir pendaftaran. Saya belajar lagi, seminggu kemudian saya tes lagi, nilai saya turun, 510. Saya belajar lagi, saya tes lagi 523. Belajar lagi, tes lagi 490. Hingga waktu batas pendaftaran semakin dekat dan saya hampir menyerah. Sampai pada akhirnya setelah tes toefl yang ke 6 nilai saya 537. Sungguh senang saya nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya bersyukur sekali, saya senaaang sekali. Akhirnya berkas pendaftaran sudah lengkap dan saya kirim. Usaha maksimal sudah saya lakukan, kemudian saya berdoa yang terbaik untuk ini.

Sampai pada akhirnya keluarlah pengumuman. Saya sangat berharap sekali, saya menanti-nantikan hari pengumuman untuk ini. Beberapa kali saya membuka website panitia, belum ada pengumuman, saya coba lagi dan coba lagi akhirnya telah ada post baru dan inilah pengumumannya. Saya baca satu persatu nama-nama yang lolos. Sampai pada nomor terakhir, nama saya tidak ada.

Yang telah saya pikir ini jalan saya, ternyata, Ah, rasanya pengen nggaruk-nggaruk tanah teman-teman. Perjuangan yang saya pikir sudah maksimal ternyata belum menghasilkan sesuatu yang saya inginkan. Sedih, mood jadi hilang, rasanya tidak ada semangat. Perjuangan enam kali tes toefl dan tidak menghasilkan apa-apa, pikirku.


Saya tidak akan menyerah!

Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar