image1 image2 image3

HELLO I'M YUDIANTO|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M MUSLIM

Karena Main Kembang Api Sudah Terlalu Mainstream


Karena main kembang api sudah terlalu mainstream

Hai bloggers, Jigudan tepat 1 syawal 1433 H, 19 agustus 2012 pukul 00.05 WIB. Gelegar nama Allahuakbar berkumandang. Dengan penuh semangat dan penuh rasa gembira, telah menjadi pemenang dalam perang terbesar di dunia, perang melawan hawa nafsu.
meriahnya hari kemenangan :D


SAS, Sindicate Automotive Squad, sebuah julukan kepada sekelompok orang yang merupakan rombongan satu kelas MO1 di SMK N 3 Yogyakarta mengadakan buka bersama setelah sekian puluh bulan tidak berjumpa. Rumah Anom Toni W, terletak di salah satu dusun di Yogyakarta sebelah selatan. 15 orang menjadi pemeran utama dalam acara ini.

Sekelompok pemuda yang mengklaim dirinya bernama JIBA RAYA SQUAD, yang anggotanya adalah seluruh muda-mudi jigudan dengan kompaknya dan dengan kerjasamanya telah merencanakan untuk membuat sebuah kreativitas  yang memang patut diacungi jempol. Ratusan gelek (baca=api  di ujung botol yang di dalamnya terdapat minyak sebagai bahan bakar utama) dengan susah payah dan penuh keringat di buat pada siang harinya. Semua pemuda dikerahkan untuk membuatnya, yang sebelumnya sudah menjadi amil zakat di Masjid Nurul Huda Jigudan. Ratusan ribu mata uang indonesia dikeluarkan untuk membuat ini. Hasilnya sangat memuaskan. Ratusan botol gelek di tata di sepanjang jalan dusun jigudan. Pola pola yang di buat tidak kalah dengan pola terindah di dunia. Tak sedikit, para pengguna jalan berhenti hanya sekedar untuk berfoto. Bangga rasanya. Sebagai anggota muda-mudi jiba dan kebetulan untuk tahun ini saya diberi amanat untuk menjadi ketua pemuda. Pola ombak laut diterapkan. Seperti ini :
keren kan :D

Takbir masih berkumandang.  Masjid sedang tahlilan (baca=adat berdzikir bersama-sama masyarakat kampung). Kami para pemuda kampung berada di pinggir jalan, di deket warung dan diatas sebuah jembatan kebanggaan kami. Jalan raya sangat padat, banyak masyarakat yang bertakbir keliling dan dengan lantangnya menyerukan Allahuakbar.  Kelakuan nakal dan mungkin agak mbalelo (baca=bandel) sering kali kami lakukan. Bagi sebagian orang, ini merupakan salah satu kewajaran yang dilakukan seorang anak muda. Bukannya ke masjid untuk takbiran, tapi malah di pinggir jalan raya, kumpul dengan teman teman, dan duduk diatas motornya masing masing. Sura ledakan kembang api pun menghiasi dinginnya malam ini, konon suhu mencapai 16 derajat celcius. Sangat dingin untuk ukuran ikim tropis di Jigudan.  Kembang api menghiasi langit malam ini.
ini kembang api :D

Tak mau kalah, jauh jauh hari, kami sudah mempersiapkan ini. Petasan.  Sebuah benda berdimensi 10 x 15 cm yang berbentuk tabung dengan diameter  10 cm dan tinggi 17 cm, sebuah obat setara bubuk mesiu di bungkus dengan kertas putih dengan kepadatan mencapai 1000 juta molekul per mm. Dengan ujung sumbu yang diputar berlawanan arah jarum jam sepanjang 10 cm yang menghasilkan daya turbulensi maksimal diletakkan dan diselipkan di ujung petasan. Benda ini dapat bekerja dengan awalan sebuah pemantik api yang akan membakar ujung sumbu dan merambat lalu meledakan bubuk misiu yang ada di dalamnya. Intensitas suaranya mencapai 3285dB. WAWW.!! You have to say WAWW!!
ini bekasnya :)

ini penyebabnya :D


Sobekan kertas berserakan di jalan. Luar biasa, ini semacam ledakan bom bali beberapa tahun yang lalu. Jutaan sobekan kertas berserakan di depan saya, di jalan. Puluhan petasan super ini siap diledakkan. Ada satu petasan, yang merupakan raja dari petasan lainnya. Berbentuk tabung dengan diameter 20 cm dan tinggi 30 cm dipersiapkan untuk diledakkan. Di tengah sawah sumbu dinyalakan. Dan DUUOOORRR.. suaranya menggelegar. Ini malam takbiran, tak seharusnya kami melakukan itu, seharusnya kami berada di masjid, mengumandangkan nama Allah dan berdoa. Tapi tak apa, kami giliran kem masjid pada pulul 23.00 WIB.
Paseban, sebuah alun alun kecil yang berada di depan kantor bupati bantul menjadi tempat tujuan kita selanjutnya. Padat, macet, merayap, bising dan dingin menjad satu.  Bau minuman keras mulai tercium. Mau jadi apa bangsa ini kalau sukanya minum yang begituan. Adudududu . sempat polisi menangkap beberapa anak nakal yang bermain kembang api dan petasan berlebihan. Suasana memanas pun sering terjadi, tapii tidak sampai ada perkelahian. Berbeda dengan takbiran tahun lalu, hanya kisruh dan anarki yang kami dapat, kami sempat tawuran dengan bebeerapa pemuda tidak bertanggung jawab. Ini sisi gelap. Hanya sekedar me review.

Sesuatu itu tergantung kepada niatnya. Jika niat kita biak, insyaallah akan berakir baik pula. Ini hanya sebuah cerita realita yang terjadi pada saya di kehidupan saya. Intinya, mau jadi apapun kita, berikan yang terbaik, lakukan segalanya sesuai dengan peran dan tugas kita sesuai profesi masing-masing.
Seseorang yang profesional adalah dia yang bisa menyikapkan dirinya sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang dia hadapi. Semoga semua ada manfaatnya.

Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar