Menulis essay adalah salah satu dari sekian banyak
persyaratan yang harus kamu penuhi pada saat mendaftar beasiswa LPDP. Harapan saya,
saat kamu membaca artikel ini, kamu sudah berada pada tahap yang pertanyaannya
bukan lagi mendasar 5 W 1 H tentang beasiswa LPDP.
Pertanyaan apa itu LPDP, kapan pendaftarannya, apa syarat-syaratnya, bagaimana
cara mendaftarnya dan pertanyaan mendasar lainnya dapat dengan sangat jelas kamu ketahui pada buku
panduan beasiswa LPDP yang dapat kamu unduh di sini. Serta pertanyaan lain yang
sering ditanyakan oleh pendaftar dapat kamu ketahui dengan mengunjungi Frequently
Asked Question (FAQ) atau pertanyaan umum di website resmi LPDP di sini.
1. Essay kamu bersifat personal
Dalam hal ini, kita menerangkan kepada pembaca apa yang ada
pada diri kita. Tidak ada kriteria benar atau salah, namun yang ada hanyalah
baik atau tidaknya kita menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan kepada
pembaca, apakah sesuai tema, apakah mudah dipahami, dan tersampaikan atau
tidaknya poin penting apa yang mau kita sampaikan.
Pastinya essay setiap orang akan mempunyai hasil berbeda. Memang yang
baik, essay ini sesuai dengan apa yang sebenarnya kamu rasakan. Terangkanlah seolah-olah
kamu sedang bercerita kepada orang lain tentang sesuatu hal yang menurut kamu
itu adalah sesuatu yang kamu sebut sukses terbesar dalam hidupmu dan sampaikan
apa yang sudah kamu lakukan untuk indonesia (kontribusi bagi Indonesia). Terserah tema atau hal apa
yang ingin kamu sampaikan. Ini sesuai apa yang kamu rasakan dan apa yang kamu
alami selama hidup kamu. Sedangkan untuk rencana studi dapat lebih jelas pada
artikel saya di sini.
Kebanyakan hal yang dilakukan pemamar adalah sebelum menulis
essaynya sendiri, dia membaca essay milik orang lain dahulu. Hal ini tidak bisa
sepenuhnya disalahkan. Secara psikologis, sepanjang yang saya tahu, ketika kita
telah membaca essay milik orang lain maka dalam satu hal kita akan mendapatkan
inspirasi, ini benar. Namun yang dikhawatirkan adalah apa yang kita tulis
menjadi essay yang tidak lagi original milik kita dan apa yang sebenarnya kita
rasakan. Ada hal yang pasti terbawa dari apa yang telah kita baca mengenai
essay orang lain tersebut. Jujurlah dan jangan sekali kali dibuat-buat apalagi
berbohong dalam menulis essaymu.
2. Essay kamu inilah yang menjadi bahan interviewer mengetahui diri kamu selain dari CV kamu
Setelah lolos tahap administrasi, langkah
selanjutnya adalah proses seleksi subtansi, yang salah satunya adalah wawancara.
Interviewer pasti sebelum menanyai kamu pada saat wawancara, tentunya telah
membaca CV kamu serta essay yang kamu tulis. Ketika ada kejanggalan dari essay
yang kamu tulis atau ketidakcocokan atau hal lainnya, kemungkinan besar akan
ditanyakan. Jadi pastikan essay ini benar-benar menerangkan apa yang ada dari
diri kamu. Kuasai essaymu agar siap untuk menjawab pertanyaan pada tahap wawancara
ini.
Salah satu interviewer adalah seorang psikolog. Saya rasa
seorang yang professional dalam psikologi dapat menilai seseorang dari gaya
tulisan atau cara menyampaikan argumennya. Salah satunya cara menyampaikan argumen
pada essay yang kamu buat. Jadi tips nya hanyalah jadilah diri kamu sendiri dan
jangan dibuat-buat apalagi berbohong.
3. Pastikan jumlah kata dalam essay sesuai dengan aturan
Setiap essay yang kamu buat dibatasi jumlah katanya, hanya
berjumlah 500 sampai dengan 700 kata. Saat proses pengisian formulir online, kita akan menyalin (copy) essay yang kita buat dalam Microsoft Word
dan kemudian ditempel (paste) pada formulir yang disediakan dalam formulir pendaftaran online. Ketika essay kamu terlalu banyak jumlah katanya maka sistem akan menolak. Jadi pastikan
jumlah kata pada essay kamu sesuai dengan apa yang disyaratkan.
4. Lupakan sebentar essay kamu, kemudian baca lagi, maka kamu akan membaca sebagai orang lain
Menurut saya essay ini tidak sekali dibuat kemudian selesai.
Ada beberapa trik untuk bisa menyempurnakan essay yang dibuat. Pada saat kita selesai
menulis essay versi yang pertama, pastinya kita telah merasa sedikit yakin akan
kebenarannya baik mengenai ejaannya, komposisi kalimatnya atau hubungan
antar paragrafnya. Setelah kamu selesai, silakan tutup essay kamu, kemudian
lanjutkan kegiatanmu seperti biasanya. Dalam beberapa hari setelahnya,
buka kembali essay kamu dan baca lagi. Pasti kamu akan menemukan kesalahanmu
sendiri. Essay yang semula kamu anggap sudah benar dan sudah sempurna pasti
kamu akan menemukan kesalahan dan kamu akan berpikiran “oh iya, ini salah!”. Dengan
begini, maka kamu akan menjalani revisi essaymu sendiri.
5. Mintalah tolong kepada awardee lain untuk membantu memberikan komentar pada essay milikmu
Percayalah, hasil pemikiran orang banyak akan memberikan
kontribusi lebih dari pada sesuatu hal yang kamu lakukan sendirian. Penilaian dan
pandangan dari berbagai sisi dan pemikiran akan membuat essaymu lebih sempurna
dari sebelumnya. Dekatilah teman kamu yang menjadi awardee LPDP dan mintalah
dengan sopan, bantuannya untuk mengoreksi essay kamu.
Bersabarlah dan rencanakan segala kemungkinan terburuk. Artinya
kamu harus menyadari bahwa orang lain juga memiliki kegiatan dan kesibukan. Kalaupun orang yang kamu mintai bantuan tidak bersedia maka jangan memaksa. Memberikan deadline kepada teman kamu juga akan membebaninya. Berikan kebebasan dan
tanyakan kapan waktu yang luang dan bersedia atau tidak untuk membantu. Sopan dan
rendah hati akan membuat kita menjadi orang yang lebih dihargai dan membuat
reviewer essay kita akan lebih serius, bersungguh-sungguh dan ikhlas dalam membantu
kita. Jadilah orang yang bisa memanajemen waktu dengan baik, kerjakan essaymu
jauh-jauh hari dan jangan sengaja diselesaikan mendekati deadline. Ini bukanlah
sesuatu yang bisa diberikan alasan bahwa kita sibuk, ini tentang kesungguhan
dan prioritas.
-------------------------------------------------------------------------------
Dan lagi, kita sebagai manusia hanya bisa untuk berusaha
semaksimal mungkin. Ketika kita sudah berusaha maksimal, maka yang harus kita
lakukan adalah berdoa, berdoa dan berdoa. Mintalah restu orang tua dan berdoalah
untuk kemudahan.
Apa yang saya tulis ini hanyalah apa yang saya tau dan apa
yang saya lakukan. Silakan memberikan masukan, kritik saran atau komentar pada
kolom komentar yang tersedia atau melalui email saya.
“Ketika kamu sudah memiliki niat untuk studi ke luar negeri, yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah jaga semangatmu dan jangan menyerah”
Aan Yudianto
Awardee Candidate of Indonesian Endowment Fund for Education (LPDP) Batch 1 2016
yudiantoaan@gmail.com
0 comments:
Posting Komentar