Artikel berikut adalah panduan dan penjelasan bagi kamu yang sedang
berjuang atau mengumpulkan informasi untuk mendapatkan LoA untuk jenjang Master
tujuan universitas luar negeri. Artikel ini ditulis berdasarkan hasil observasi dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi yang mendaftar di beberapa universitas di beberapa negara. Saya telah mendaftar ke 5 universitas di Jerman, Belanda, Italia, Australia dan Inggris dan telah mendapatkan 3 LoA Unconditional dan, sadly, 2 Rejection Letter. Beberapa poin ini harus kamu perhatikan jika
kamu ingin dengan sukses diterima secara resmi di universitas luar negeri tujuan kamu.
1. Pahami Apa yang Dimaksud dengan LoA dan Jenisnya
Pengertian mendasar yang sangat penting. LoA adalah singkatan dari Letter of Acceptance atau bisa disebut
dengan Letter of Offer, yaitu surat resmi dari universitas yang menunjukkan
bahwa kamu sebagai pendaftar telah secara resmi diterima di universitas tempat
kamu mendaftar. Jika kamu diterima di perguruan tinggi dengan tanpa syarat
alias semua persyaratan kamu telah lengkap dan sesuai dengan batasan minimal
kamu akan mendapatkan Unconditional LoA/ Unconditional Letter of
Acceptance/ Unconditional Offer yang
artinya kamu diterima di universitas tersebut.
Jika kamu dinyatakan diterima di perguruan tinggi tujuanmu namun
dengan ada syarat yang belum memenuhi, kamu akan mendapatkan Conditional Offer atau
Conditional LoA. Misalnya ketika kamu mendaftar menggunakan sertifikat IELTS
6.0 namun persyaratan kampus mengharuskan mendapatkan minimal 6.5 maka kamu
bisa jadi akan menerima Conditional Offer/ Conditional LoA ini. Artinya untuk bisa secara
resmi kamu diterima kamu harus memenuhi persyaratan yang kurang tersebut. Terdapat
beberapa dokumen yang menyebabkan kamu mendapatkan Conditional Offer ini. Misalnya skor IELTS yang
belum memenuhi, surat rekomendasi tidak menggunakan kop surat resmi, kurang mengirimkan
dokumen hardcopy atau legalisirnya dan sebagainya. Setiap universitas bisa jadi
memiliki persyaratan yang berbeda-beda
Jika universitas tempat
kamu mendaftar menilai kamu tidak layak untuk diterima,
kamu akan mendapatkan Rejection Letter. Hal ini berarti kamu ditolak untuk
belajar di kampus tujuanmu. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Misalnya
background ilmu yang tidak relevan, nilai suatu mata kuliah yang kurang
memenuhi, jumlah SKS atau kredit mata kuliah yang kurang memenuhi, atau memang
karena kalah bersaing dengan pendaftar lain.
Keterangan terhadap
keputusan diterima atau tidaknya di universitas dan jenis
LoA ini bisa kamu ketahui dengan login ke akun pendaftaran atau application
portal di tempat kamu mendaftar, bisa dikirim via email, atau dikirim harcopy
via pos ke alamat kamu. Ini tergantung kebijakan universitas tujuanmu.
2. Pahami Prosedurnya
Untuk memahami prosedurnya kamu harus menentukan pilihan kampus
tujuan kamu. Ini menjadi sangat penting karena beda Universitas berbeda pula prosedur dan
persyaratan yang diminta.
Prosedur untuk mendapatkan LoA adalah sama dengan prosedur untuk
mendaftar universitas tujuanmu. Beberapa universitas mempunyai lembaga
representative atau agen yang dapat membantu proses pendaftaran. Untuk
mendaftar ke Australia, misalnya, kamu bisa menggunakan jada IDP, Sun
Education, ED Link atau lembaga lainnya. Jika universitas tujuan kamu
bekerjasama dengan salah satu agen, prosedur yang harus dilakukan hanyalah
datang ke agen terkait dan mengumpulkan berkas persyaratan yang diminta.
Sedangkan jika universitas tujuanmu tidak memiliki agen
representative atau kamu ingin mengurusnya secara mandiri, yang harus kamu
lakukan adalah kunjungi website resmi universitas, masuk bagain admission dan bacalah prosedur pendaftarannya secara seksama. Hampir semua proses
pendaftaran universitas ini menggunakan portal pendaftaran online. Dalam portal pendaftaran online ini, setelah kamu mendaftar dan login, kamu
diminta mengupload berbagai persyaratan dan dokumen.
Secara garis besar berkas yang diperlukan adalah
- Ijazah terakhir
- Transkrip nilai
- Surat rekomendasi
- Motivation letter/personal statement
- Curriculum vitae (CV)
- Sertifikat bahasa (IELTS)
- Copy of Passport
Beberapa
universitas meminta dokumen tambahan seperti:
- Silabus selama kuliah S1
- Surat rekomendasi yang bertandatangan basah (tidak dalam bentuk scan)
- Sertifikat bahasa lainnya (jika pengantar kuliah bukan dalam bahasa Inggris)
- Bukti penerima beasiswa (jika kamu mendapatkan beasiswa, dalam hal ini disebut Letter of Sponsorship atau Letter of Guarantee) atau jika kamu menggunakan biaya pribadi hal ini dapat berbentuk rekening Koran dari bank kamu.
- Graduate Record Examination (GRE)
- Proof of payment (jika pendaftarannya harus bayar dahulu)
Ketentuan tentang masing-masing dokumen tersebut berbeda untuk tiap universitas. Ada yang mengharuskan
untuk scan aslinya saja, mengirimkan fotocopy yang dilegalisir, atau diminta
untuk mengirimkan dokumen asli. Yang jelas ketentuan ini bisa kamu sesuaikan
dengan penjelasan dalam prosedur admission di universitas tujuan kamu. Jadi
jangan enggan
untuk membaca informasi yang tersedia di website resmi universitas kamu.
Untuk beberapa jurusan dan beberapa universitas
memberikan kebijakan untuk melakukan tes tertulis secara online atau harus
langsung datang ke universitasnya. Setelah seleksi dokumen ada juga yang harus
melewati proses wawancara, baik harus bertatap muka langsung atau melalui
wawancara online (skype) atau melalui telefon.
3. Pastikan Kamu Eligible
Jika kamu ingin sukses untuk mendapatkan LoA Unconditional, langkah
penting yang harus kamu lakukan adalah mendaftar di Universitas yang tepat yang
memang kemampuan dan persyaratan yang kamu miliki sesuai dengan permintaan
mereka. Misalnya, jika IPK kamu hanya
2.98 sedangkan pihak universitas mensyaratkan minimal 3.00, maka bisa jadi kamu
tidak diterima karena alasan ini. Contoh lain misalnya pihak universitas
mensyaratkan kamu sudah pernah melakukan internship di industri yang relevan
dengan jurusan kamu selama 20 minggu, maka jumlah ini harus kamu penuhi. Artinya
jika lama internship kamu selama S1 hanya 8 minggu bisa jadi ini menyebabkan
kamu akan mendapatkan rejection letter atau tidak diterima.
Namun, jika kamu ragu-ragu tentang persyaratan ini
dan kamu tetap ingin mendaftar maka tidak ada salahnya dicoba. Kriteria
penilaian ini tergantung dari universitas masing-masing. Bisa jadi kamu tetap
diterima karena kamu memiliki aspek lain yang mereka nilai mampu untuk studi di
universitas tempat kamu mendaftar.
4. Pastikan Berkas Lengkap
dan Sesuai Permintaan
Kelengkapan dokumen ini sudah menjadi keharusan. Poin
penting ini akan dipermudah melalui system ketika kamu melakukan pendaftaran
online melalui portal pendaftaran resmi universitas. Jika kamu melakukan upload
dokumen, terdapat beberapa dokumen yang wajib yang harus terupload. Artinya jika
dokumen dalam poin tertentu belum kamu upload, maka sistem akan menolak untuk mengirim
dokumen alias kamu belum bisa klik tombol untuk menuju langkah selanjutnya.
Pada bagian ini, pastikan kamu mengupload dokumen
dengan benar, karena pada langkah ini sistem tidak tahu apakah yang diupload
adalah dokumen yang disyaratkan. Misalnya jika di kolom A meminta untuk upload
scan ijazah, maka pastikan file yang kamu upload adalah scan ijazah kamu, bukan
dokumen yang lain. Download ulang untuk memastikan. Jangan sampai aplikasi kamu
gagal hanya karena kesalahan kecil seperti ini. Hal ini terdengar sederhana,
namun sangat besar kemungkinan untuk terjadi.
Berilah nama file sesuai dengan dokumennya agar
tidak tertukar. Bila perlu, untuk file yang tidak tertulis biodata di dalamnya,
cantumkan nama kamu pada nama file nya. Misalnya pas foto. Berilah nama file
untuk foto diri kamu ini dengan nama lengkapmu. Jangan lupa untuk memberi nama
file dengan bahasa Inggris.
Jika kamu mendaftar melalui agen pendidikan, kamu
akan dibantu untuk pemeriksaan kelengkapan berkas oleh mereka sebelum aplikasi
kamu dikirim.
5. Kenali Nama Lain atau Penyebutan Lain dari Dokumen yang Disyaratkan
Jika kamu mendaftar untuk beberapa universias
berbeda, tak jarang mereka menyebut satu dokumen yang sama dengan penyebutan
yang berbeda-beda. Secara garis besar beberapa penyebutan dokumen sejenis yang
saya maksud adalah sebagai berikut.
- Ijazah = bachelor certificate = final degree or school certificates = original academic degree
- copy ijazah yang dilegalisir = certified copy of graduation certificates = copy of original academic degree
- Transkrip Nilai = transcript of records = original academic transcript
- Legalisir transkrip nilai = certified copy of transcripts from college or university attended
- Sertifikat bahasa = proof of language proficiency = evidence of language proficiency
- Motivation leter = motivational letter = letter of motivation = personal statement = cover letter = statement of purpose (meskipun ada yang menyebut jenis ini berbeda dan ada perbedaan secara konten, namun yang perlu dipastikan adalah kesesuaian dengan yang diminta oleh universitas masing-masing)
- Surat rekomendasi = letter of referee = recommendation form = letter of recommendation = referee report = work reference letter = references from employer (jika rekomendasi berasal dari atasan tempat bekerja)
- Silabus mata kuliah = description of academic subjects = program of each examination passed
- Ringkasan Skripsi = summary of your thesis = abstrak skripsi
- Proof of funding = declaration of financial support = Letter of Sponsorship = Letter of Guarantee = letter from scholarship provider
- Curriculum vitae = resume = extensive resume
Pada dasarnya setiap nama dokumen tersebut adalah
sejenis. Namun pastikan isi dokumen (surat rekomendasi, resume, silabus) sesuai
dengan permintaan universitas tempat kamu mendaftar.
6. Dokumen yang Dikirim atau Upload Sangat Dianjurkan Official
Biasanya ini terjadi untuk persyaratan letter of
recommendation atau referee letter. Official yang saya maksud di sini adalah
dengan menggunakan kop surat dan tanda tanga basah/ditandatangani langsung di
kertas dan bukan merupakan scan tanda tangan. Pengalaman beberapa teman, mereka
mendapatkan conditional offer hanya karena kekurangan dalam persyaratan ini. Karena
surat rekomendasinya tidak menggunakan kop resmi. Atau jika hard copy yang
dikirim, tanda tangan diminta adalah dengan coretan pena asli dan bukan
merupakan hasil scan yang dicetak. Saran saya lebih baik kamu sedikit repot di
awal dan lancar selama seleksi daripada nantinya kamu harus mengurus ulang ini
dan mengirim kembali kekurangan dokumen ini.
7. Pastikan Tidak Melewati Deadline
Pembukaan waktu pendaftaraan dan batas akhir pengiriman
dokumen untuk tiap universitas berbeda. Pastikan kamu benar-benar mengingat dan
mencatat tanggal penting ini untuk universitas tujuanmu. Jangan sampai kamu
terlalu lama untuk mengurus dan mempersiapkan dokumen sehingga kamu terlewat
batas akhir pendaftaran.
Untuk universitas yang mensyaratkan untuk mengirim
dokumen hardcopy/dokumen cetak, pastikan kamu memperhitungkan waktu pengiriman
dan hari libur. Tentunya kamu tidak ingin pengiriman kamu terlambat hanya
karena kurir atau pos yang sedang libur karena hari besar. Intinya persiapkan
ini jauh-jauh hari.
8. Poin Terakhir yang Harus Kamu Lakukan
Hal terakhir setelah semua prosedur kamu cermati
dan kamu lakukan adalah pastikan dokumen kamu telah sampai dan mendapatkan konfirmasi
dari universitas. Bisa melalui email atau melalui akun pendaftaran online. Setelah
itu tidak ada hal lain yang bisa kamu lakukan selain berdoa untuk kelancaran
dan diterimanya apliaksi kamu untuk segera mendapatkan LoA. Mintalah doa orang
tua dan teman-teman terdekat agar langkahmu dipermudah dan dilancarkan.
------------------------------------
Tujuan utama dari penulisan artikel ini adalah
untuk membantu rekan-rekan dalam perjuangannya untuk studi. Saya akan sangat
senang jika kamu menemukan satu atau beberapa hal untuk dikoreksi, menjadi
masukan, kritik atau saran yang dapat memperbaiki artikel ini menjadi lebih
baik. Silakan tulis di kolom komentar. Semoga penuh manfaat.
“It is not hard, unless you make it that way!”
Aan Yudianto
Master Program Candidate of Automotive Engineering
at Politecnico di Torino - Italy
LoA.
Letter of Acceptance. Admission letter. Letter of Offer. Unconditional Offer.
Unconditional LoA. Conditional Offer. Conditional LoA. Prosedur untuk
mendapatkan LoA. Cara lengkap untuk mendapatkan Letter of Acceptance. Cara
mudah untuk mendapatkan Letter of Offer. Panduan lengkap untuk mendapatkan
Letter of Offer. Cara sederhana untuk mencari LoA. Panduan singkat untuk
mendapatkan Letter of Acceptance. Tips penting untuk berhasil mendapatkan LoA.
Tips sederhana untuk mendapatkan Letter of Offer. Tips jitu untuk mendapatkan
Letter of Acceptance. Persyaratan mendapatkan LoA. Step by step mendapatkan LoA
luar negeri. Langkah cerdas untuk mendapatkan LoA luar negeri.
Terima kasih kak infonya
BalasHapusSaya mau tanya ttg pembuatan user id guna upload dokumen yg disyaratkan saat pengajyan LoA
Jika saya sdh pernah buat 1 user id utk 1 web univ ttt, lalu saya dpt rejection letter, apkah masih ada kesempatan utk mencoba apply LoA lagi di kemudian hari dengan mggunakan user id yg sama? Tks
Hi Muller,
HapusIni tergantung kebijakan pihak Universitas. Pengalaman saya, user ID yang digunakan untuk mendaftar ada yang hanya berlaku selama satu tahun ajaran. Artinya jika kamu mendapatkan rejection letter di tahun ini, akun kamu akan di delete setelah periode waktu tertentu dan kamu harus membuat akun baru jika ingin mendaftar untuk tahun berikutnya.
Seharusnya informasi ini dijelaskan di website resmi universitas. Silakan di cek ulang ya di website resmi universitas yang kamu tuju.
Semoga pertanyaannya terjawab.
Permisi min mau bertanya kalau dideskripsi persyaratannya dikatakan mereka lebih suka menerima calon peserta yang memiliki banyak prestasi atau penghargaan academik, apa yang harus kita lakukan ya? Padahal misalnya kita sangat-sangat minim akan hal itu.
BalasHapusMohon balas min 🙏🙏