Saat artikel ini ditulis, usia saya 26 tahun dan masih belum menikah, meskipun mungkin sebenarnya sudah butuh menikah, hahaha. Namun, barangkali inilah rencana terbaik yang Allah tetapkan untuk saya. Seolah-olah saya disuruh “Aan, sebelum kamu menikah, pergilah yang jauh dulu, belajarlah, lihatlah dunia ini agar kamu menjadi orang yang bersyukur!”.
Mau bagaimana lagi, yang bias kita lakukan sekarang hanyalah tetapkan
tujuan, berusaha berikhtiar sekeras kerasnya, berdoa sekhusyuk-khusyuknya agar
apabila Allah menakdirkan yang lain, takdir itu dapat kita rubah. Bukankah doa
bisa mengubah takdir. Dan inilah yang saya lakukan sampai sekarang. Hanya berusaha dan berdoa. Tentu kalian pembaca
juga harus seperti ini ya.
Tahun 2014 menjadi tahun pertama saya keluar negeri dan negara pertama ini
adalah Korea Selatan. Faktanya,
menjadi mahasiswa yang aktif akan banyak memberikan manfaat. Salah satunya adalah mendapatkan kesempatan
untuk go internasional seperti ini. Kesempatan pertama ke luar negeri ini
gratis, bahkan diberi uang saku. Karena dulu, biarpun badan kecil begini, saya
bisa desain. Saya bergabung dalam
tim mobil balap mahasiswa dan saya sebagai desainer nya, dan bonusnya jalan
jalan di Korea.
|
KOREA: Saat jadi juara umum di balapan mobil hybrid |
|
KOREA: Foto di pinggir jalan, dengan badan kurus, wajah kucel :( |
Saya salah satu penggemar anime sejak kecil. Dulu, setiap hari minggu pagi selalu duduk
antusias di depan televisi dari pagi sampai siang untuk nonton acara
kesayangan. Sampai diumur 26 tahun sampai sekarang saya masih penggemar anime,
yang sekarang tidak lagi ditayangkan di televisi, tapi harus download sendiri
tiap hari ahad pagi. Setiap saya nonton anime seperti ini selalu teringt, “Oh
aku dulu pernah ke sana, ke negara asal film kartun yang aku tonton ini”. Dan
lagi, membuat kita bersyukur.
|
JEPANG: di depan Asakusa Temple, Tokyo |
Dua negara di atas adalah pemantik semangat di dalam diri saya, “Pokoknya aku
harus bisa studi di luar negeri setelah aku lulus sarjana!”. Kalimat ini terus
terangan-angan sehingga setelah selesai sholat, doa untuk rencana ini selalu
terucap. Akhirnya Allah kabulkan
hal ini. Akhir tahun 2015 saya mendapat beasiswa untuk studi ke luar negeri,
tapi bahasa inggris saya masih sangat jelek. Saya menghabiskan waktu hampir
setahun untuk persiapan sebelum berangkat, dan akhirnya tahun 2017 saya
berangkat ke Italia.
|
ITALIA: dengan background kota dimana saja belajar semasa S2 |
Jika kamu sudah di eropa, kemana-mana terasa dekat, meskipun sebenarnya
juga jauh. Karena kita bisa naik bus atau kereta untuk pergi ke negara lain. Tentang harga tiket, kita bisa dapat harga
murah asalkan pesan tiket nya juah-jauh hari. Dan saya pun coba pergi ke negara
terdekat.
|
MONACO: Salah satu negara terkaya di dunia yang kamu bisa melihat Ferarri, Lamborghini, Tesla, Roll Royce dan mobil-mobil mewah keren lainnya diparkir biasa di pinggir jalan |
Di Italia saya belajar Otomotif. Saat itu ada saran dari professor di sini
untuk mengunjungi pameran otomotif terbesar di dunia yang diselenggarakan di
Swiss. kami pun bersama teman-teman berangkat. Tapi sayangnya tidak ambil foto
diri.
|
SWISS: Saat mengunjungi Geneva Motor Show 2019 |
Jika kamu berfikir belajar di luar negeri isinya hanya jalan-jalan, kamu
salah besar. Belajar di bidang teknik di Eropa terasa seperti otak yang dibakar
terus menerus, mulai dari tugas, project, dan yang paling terasa panas di kepala
adalah ujiannya. Sehingga pikirku, sepertinya sangat dibutuhkan sekali untuk
sekedar melepas penat dalam keseharaian belajar. Saat ada waktu liburan saya dan teman-teman rencanakan untuk sekedar
melihat-lihat negara lain di sekitar.
|
CROATIA: Foto di depan salah satu hitorical site di Zagreb-Croatia |
|
HUNGARIA: Hari yang cerah dan berangin kencang di kawasan Budapest Parliament Building-Hungaria |
|
SLOVAKIA: Berfoto dengan background UFO Observation Tower di Bratislava- Slovakia |
|
AUSTRIA: Di belakang adalah Castle dan kota Vienna |
Memiliki banyak teman artinya punya banyak koneksi juga. Bisa dijadikan alasan
pergi ke luar negeri (meskipun sebenarnya deket) untuk menjalin ukhuwah kepada
teman teman baik yang dulu pernah berjuang Bersama.
|
BELANDA: Suasana winter di Amsterdam |
|
BELGIA: Winter di Belgia |
Saya bisa bilang kalau saya ini termasuk mahasiswa yang aktif. Saya
cenderung senang untuk mengikuti event-event yang berhubungan dengan keilmuan
saya. Namun percayalah, sebagai international student di sini, persaingan untuk
hanya sekedar diterima untuk berpartisipasi dalam event seperti summer school,
project, lomba atau sejenisnya terasa sangat sulit. Entah kenapa ini tidak
semudah dulu saat saya belajar di jenjang sarjana. Sehingga sepanjang dua tahun
belajar, saya berusaha untuk register sana sini tapi hanya ada satu event yang
saya bisa lolos untuk berpartisipasi. Summer school di Jerman menjadi
pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya.
Lalu, apa faedahnya? Allah memiliki rencana terbaik, dibalik sesuatu yang
kalian lihat menyenangkan pasti ada banyak sekali rintangan, usaha keras, air
mata, keringat, dan sederet kegagalan dan ujian lain yang perlu dicicipi
sebelum Allah memberikan sesuatu setelah itu. Dan bahagialah dengan itu, jika
Allah mencintai hambanya, maka Allah akan memberikan ujian demi ujian untuk mengangkat
derajat kita.
Semoga kita dan kalian pembaca termasuk seorang yang pandai bersyukur
dan termasuk orang yang pekerja keras dan pantang menyerah.
yudiantoaan[at]gmail[dot]com
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusingin sekali pergi ke negera tersebut untuk menimba ilmu
BalasHapus