image1 image2 image3

HELLO I'M YUDIANTO|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M MUSLIM

Jejak langkah kaki ke 14 Negara dalam 6 tahun - 2 negara pertamalah yang menjadi pemantiknya

Saat artikel ini ditulis, usia saya 26 tahun dan masih belum menikah, meskipun mungkin sebenarnya sudah butuh menikah, hahaha. Namun, barangkali inilah rencana terbaik yang Allah tetapkan untuk saya. Seolah-olah saya disuruh “Aan, sebelum kamu menikah, pergilah yang jauh dulu, belajarlah, lihatlah dunia ini agar kamu menjadi orang yang bersyukur!”. 

Mau bagaimana lagi, yang bias kita lakukan sekarang hanyalah tetapkan tujuan, berusaha berikhtiar sekeras kerasnya, berdoa sekhusyuk-khusyuknya agar apabila Allah menakdirkan yang lain, takdir itu dapat kita rubah. Bukankah doa bisa mengubah takdir. Dan inilah yang saya lakukan sampai sekarang. Hanya berusaha dan berdoa. Tentu kalian pembaca juga harus seperti ini ya.

Tahun 2014 menjadi tahun pertama saya keluar negeri dan negara pertama ini adalah Korea Selatan. Faktanya, menjadi mahasiswa yang aktif akan banyak memberikan manfaat. Salah satunya adalah mendapatkan kesempatan untuk go internasional seperti ini. Kesempatan pertama ke luar negeri ini gratis, bahkan diberi uang saku. Karena dulu, biarpun badan kecil begini, saya bisa desain. Saya bergabung dalam tim mobil balap mahasiswa dan saya sebagai desainer nya, dan bonusnya jalan jalan di Korea.

KOREA: Saat jadi juara umum di balapan mobil hybrid

KOREA: Foto di pinggir jalan, dengan badan kurus, wajah kucel :(
Saya salah satu penggemar anime sejak kecil. Dulu, setiap hari minggu pagi selalu duduk antusias di depan televisi dari pagi sampai siang untuk nonton acara kesayangan. Sampai diumur 26 tahun sampai sekarang saya masih penggemar anime, yang sekarang tidak lagi ditayangkan di televisi, tapi harus download sendiri tiap hari ahad pagi. Setiap saya nonton anime seperti ini selalu teringt, “Oh aku dulu pernah ke sana, ke negara asal film kartun yang aku tonton ini”. Dan lagi, membuat kita bersyukur.


JEPANG: di depan Asakusa Temple, Tokyo
Dua negara di atas adalah pemantik semangat di dalam diri saya, “Pokoknya aku harus bisa studi di luar negeri setelah aku lulus sarjana!”. Kalimat ini terus terangan-angan sehingga setelah selesai sholat, doa untuk rencana ini selalu terucap. Akhirnya Allah kabulkan hal ini. Akhir tahun 2015 saya mendapat beasiswa untuk studi ke luar negeri, tapi bahasa inggris saya masih sangat jelek. Saya menghabiskan waktu hampir setahun untuk persiapan sebelum berangkat, dan akhirnya tahun 2017 saya berangkat ke Italia.

ITALIA: dengan background kota dimana saja belajar semasa S2
Jika kamu sudah di eropa, kemana-mana terasa dekat, meskipun sebenarnya juga jauh. Karena kita bisa naik bus atau kereta untuk pergi ke negara lain. Tentang harga tiket, kita bisa dapat harga murah asalkan pesan tiket nya juah-jauh hari. Dan saya pun coba pergi ke negara terdekat.

MONACO: Salah satu negara terkaya di dunia yang kamu bisa melihat Ferarri, Lamborghini, Tesla, Roll Royce dan mobil-mobil mewah keren lainnya diparkir biasa di pinggir jalan
Di Italia saya belajar Otomotif. Saat itu ada saran dari professor di sini untuk mengunjungi pameran otomotif terbesar di dunia yang diselenggarakan di Swiss. kami pun bersama teman-teman berangkat. Tapi sayangnya tidak ambil foto diri.
SWISS: Saat mengunjungi Geneva Motor Show 2019
 Jika kamu berfikir belajar di luar negeri isinya hanya jalan-jalan, kamu salah besar. Belajar di bidang teknik di Eropa terasa seperti otak yang dibakar terus menerus, mulai dari tugas, project, dan yang paling terasa panas di kepala adalah ujiannya. Sehingga pikirku, sepertinya sangat dibutuhkan sekali untuk sekedar melepas penat dalam keseharaian belajar. Saat ada waktu liburan saya dan teman-teman rencanakan untuk sekedar melihat-lihat negara lain di sekitar.
CROATIA: Foto di depan salah satu hitorical site di Zagreb-Croatia
HUNGARIA: Hari yang cerah dan berangin kencang di kawasan Budapest Parliament Building-Hungaria 
SLOVAKIA: Berfoto dengan background UFO Observation Tower di Bratislava- Slovakia
AUSTRIA: Di belakang adalah Castle dan kota Vienna

Memiliki banyak teman artinya punya banyak koneksi juga. Bisa dijadikan alasan pergi ke luar negeri (meskipun sebenarnya deket) untuk menjalin ukhuwah kepada teman teman baik yang dulu pernah berjuang Bersama.


BELANDA: Suasana winter di Amsterdam

BELGIA: Winter di Belgia
Saya bisa bilang kalau saya ini termasuk mahasiswa yang aktif. Saya cenderung senang untuk mengikuti event-event yang berhubungan dengan keilmuan saya. Namun percayalah, sebagai international student di sini, persaingan untuk hanya sekedar diterima untuk berpartisipasi dalam event seperti summer school, project, lomba atau sejenisnya terasa sangat sulit. Entah kenapa ini tidak semudah dulu saat saya belajar di jenjang sarjana. Sehingga sepanjang dua tahun belajar, saya berusaha untuk register sana sini tapi hanya ada satu event yang saya bisa lolos untuk berpartisipasi. Summer school di Jerman menjadi pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya.

JERMAN: Foto bersama saat hari terakhir Summer School Automotive Engineering and Management di kota Ingolstadt-Jerman

JERMAN: Kunjungan di Mercedes-Benz Museum di Stuttgart-Germany
Pribadi, saya sangat ingin untuk melihat Perancis, dan ke Spanyol. Di liburan musim panas tahun kedua, saya menyempatkan diri untuk sekedar pergi dan melihat-lihat kota di sana. Rasa syukur dan kagum yang terucap saat akhirnya bisa ke sana.
SPANYOL: Summer di kota Barcelona-Catalonia

SPANYOL: Salah satu sudut kota yang terkenal dengan gedung bertuliskan Metropolis di Madrid 
PERANCIS: Siapa yang nggak tau nama menara di balakang itu :D
Tapi, sebenarnya ada dua kota dalam satu negara yang sebenarnya terucap dalam doa sejak lama: Makkah dan Madinah di Saudi Arabia. Dua kota impian para muslim di seluruh dunia inilah yang menjadi target saya selanjutnya. Semoga Allah memudahkan kita untuk bisa beribadah ke sana bersama dengan orang-orang terkasih dan menjadikan bekal kita setalah kita tiada.

Lalu, apa faedahnya? Allah memiliki rencana terbaik, dibalik sesuatu yang kalian lihat menyenangkan pasti ada banyak sekali rintangan, usaha keras, air mata, keringat, dan sederet kegagalan dan ujian lain yang perlu dicicipi sebelum Allah memberikan sesuatu setelah itu. Dan bahagialah dengan itu, jika Allah mencintai hambanya, maka Allah akan memberikan ujian demi ujian untuk mengangkat derajat kita.
Semoga kita dan kalian pembaca termasuk seorang yang pandai bersyukur dan termasuk orang yang pekerja keras dan pantang menyerah.

Aan Yudianto
yudiantoaan[at]gmail[dot]com







Share this:

CONVERSATION

3 comments:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. ingin sekali pergi ke negera tersebut untuk menimba ilmu

    BalasHapus