Sungguh, amal kebaikan itu tergantung dari niatnya. Dulu, ada anak kecil yang gemar sekali main layang-layang di sawah, mancing di kali belakang rumah, dan suka main kelereng sampai lupa makan siang. Allah menunjukkan salah satu karuniaNya dan membuat anak itu bisa belajar di Italia. Dan itu saya :).
|
saya :) |
Satu tahun sudah saya belajar otomotif di Italia untuk jenjang Master, di universitas yang sama sekali tidak
terbayang sejak 25 tahun saya hidup di dunia, melainkan mulai terpikir 10 bulan
sebelum mulai kuliah di sini. Universitas yang sangat direkomendasikan bagi
kamu yang ingin belajar tentang otomotif, walaupun ada “tapi” nya.
1. Terbaik
ketiga di dunia dalam jurusan otomotif
Yang saya katakan ini bukan tidak
ada dasarnya. Sejak pertengahan tahun 2017 sampai dengan akhir 2017 saya sudah melaksanakan riset kecil-kecilan untuk menentukan dari daftar 300 universitas terbaik di dunia,
mana yang memang ada jurusan otomotif untuk jenjang magister.
University of
Michigan, USA
RWTH Aachen
University, Jerman
Politecnico di
Torino, Italia
University of
Leeds, Inggris
Eindhoven
University of Technology, Belanda
RMIT University of
Technology, Australia
Beberapa univesitas terbaik di Inggris dan
beberapa universitas lain di Jerman
Berdasarkan ranking, Politecnico di Torino ini berada pada posisi 33
terbaik dunia dalam sub bidang mechanical engineering berdasarkan QS World
University Ranking 2018. Daftar di atas saya urutkan berdasarkan ranking
terbaiknya, dan Politecnico ini berada di posisi ke 3. Pasti bangga kan :)
Tapi ingat, ranking ini tidak menjadi jaminan kualitas pembelajaran yang didapat oleh kita sebagai mahasiswa. Tentu bagaimana kita bisa belajar, beradaptasi,
mengikuti, dan memahami mata kuliah lah yang menjadi poin penting bagaimana
kebaikan proses pembelajaran yang kita jalani. Kualitas ini tergantung
bagaimananya kita.
2. Bekerjasama
dengan FIAT
Fiat adalah perusahaan produksi mobil terbesar di Italia. Sekarang nama resminya
adalah Fiat Chrysler Automobile (FCA), karena sekarang Fiat dan Chrysler bergabung dan memutuskan untuk bekerjasama. Chrysler sendiri adalah perusahaan
manufakturing dari Amerika yang teregistrasi di Belanda dengan pusat di London.
Sejak tahun 2011, Politecnico di Torino bekerja sama dengan FIAT. Sehingga
kampus jurusan otomotif terpisah dengan
kampus utama. Jaraknya sekitar 20 menit perjalanan. Kampus otomotif ini berada di salah satu bagian pabrik
FIAT di daerah Mirafiori. Jadi, jika pertama kali mehìlihat kampus otomotif,
tidak ada tanda-tanda bahwa ini adalah sebuah kampus. Hanya satu gedung berukuran sedang, dengan 2 lantai dan banyak ruagan di dalamnya yang dipakai untuk ruang kelas,
ruang dosen, ruang administrasi, kantin, bar, Lab dan beberapa ruang belajar.
Tidak ada perpustakaan di kampus otomotif. Kalau mau ke perpustakaan harus ke
kampus utama. Sebelah kiri, depan dan belakang yang terlihat hanyalah bangunan bagian
dari pabrik dan beberapa truk pengangkut mobil yang lalu lalang. Bagian kanan
masih berupa open land.
|
Automotive Campus |
|
Main Campus |
Beberapa pengajar untuk mata kuliah tertentu adalah manager dari FIAT. Beberapa
kali manager pada bidang tertentu juga masuk untuk mengajar dan sharing
pengalaman. Bahan ajar, software, dan contoh-contoh mobil yang digunakan adalah
juga yang digunakan oleh FIAT. Tentu
ini merupakan hal yang hanya bisa didapat di universitas ini. Beberapa pengajar
yang menarik, misalnya, salah satu Professor yang mengajar aerodynamic, sudah
beberapa tahun bekerja untuk Ferarri. Untuk mata kuliah machine design,
pengajarnya sudah berpengalaman menjadi project manager untuk beberapa merk
mobil yang telah diproduksi FIAT. Kuliah machine drawing, trainer didatangkan langsung dari trainer FIAT. Software desain, software simulasi dan
software terkait adalah software yang dipakai oleh FIAT di bagian research and development nya. Professor
untuk mata kuliah Project Management juga dari Fiat. Ada juga mata kuliah
Strategic marketing, professor utama mengundang manager dan orang dari
perusahaan untuk didatangkan di kelas selama paling tidak 3 minggu sekali. Walaupun kadang-kadang juga susah menangkap apa yang mereka maksud, kayak mereka udah terlalu advance :|
Beberapa kali juga dilakukan company
visit untuk mata kuliah tertentu ke beberapa perusahaan di dalam dan di sekitar kota Turin. Di sini
ada juga namanya Voluntary Educatuonal Program, ini adalah semacam kelas
tambahan yang bisa diikuti oleh mahasiswa. Kelas ini merupakan kelas yang fokus
kepada bidang yang berkaitan langsung dengan industri, misalnya simulasi
software, optimization, leadership, managerial training, simulation training, marketing
concept (yang didalamnya termasuk company visit ke Maserati, Magneti Marelli,
Comau, Bosch dan beberapa perusahaan besar lainnya yang ada hubugnagannya
dengan otomotif).
Untuk mahasiswa akhir yang sedang
melaksanakan thesis. Politecnico juga menyediakan Company Thesis. Jika kita sudah
ada di tahun kedua, sering sekali kita akan menerima email tentang penawaran
thesis di perusahaan. Ini biasanya dijadikan satu dengan internship selama
beberapa bulan. Selama kita melaksanakan internship, kita juga melakukan penelitian thesis di company tersebut. Kita juga memiliki aplikasi mobile yang salah
satu fiturnya adalah kita bisa melihat kesempatan kerja yang langsung
dikirimkan ke HP kita.
Sungguh jika kamu tidak memiliki ikatan kontrak untuk
kembali ke negaramu, kesempatan yang ditawarkan sangat menggiurkan, tidak hanya
FIAT, tapi Ferarri, Petronas, ITAL design dan banyak perusahaan lainnya
menawarkan kesempatan untuk bekerja di sana. Keren ya?! -- ya iyalah, di Eropaa -_-
3. Italia!!
Lamborghini, Ferarri, Fiat, Jeep, Vespa!
Belajar di Politecnico di Torino, itu artinya kamu studi di EROPA, di ITALIA! Kalau memang passion kamu di otomotif, adanya Ferarri, Lamborghini, Vespa,
ITAL design, pasti menjadi magnet kuat untuk datang ke sini.
|
ganteng nih, mobilnya |
Atau, JUVENTUS,
Ronaldo, Dybala. Hanya butuh beberapa menit naik bus untuk ke stadionnya, ke training
field nya Juventus. Jika kamu
merupakan penggemar sepak bola, ini bisa menjadi surga dunia untuk kamu yang gila
bola. Tapi bagi yang tidak terlalu gila bola, seperti saya ini, ini akan jadi
biasa aja. Ke stadion, foto, udah gitu aja :).
|
Allianz Juventus Stadium |
Tapi,,,
4. Extremely
theoretical, susahnyaaaa minta ampun :(
Saya sudah setahun di sini teman-teman. Jika saya bandingkan dengan masa
saat saya belajar di Sarjana, saya bisa bilang tingkat kesulitan belajar engineering di sini bisa saya katakan 20 kali lipat dari apa yang sudah saya
pelajari di S1. Tentu sulit atau tidaknya ini tergantung kemampuan masing-masing.
Sejak saya SD sampai Sarjana, bisa dibilang nilai akademik saya sangat baik
dan sepanjang yang saya ingat, saya belum pernah gagal dalam ujian akhir. Tapi,
semester pertama saya kulaih di sini, saya ambil 5 mata kuliah. Di akhir
ujian semester saya FAILED 3 mata kuliah. Terpukul sekali rasanya saat itu. Saya
merasa bahwa ini adalah kegagalan pertama sepanjang perjalanan kehidupan
akademikku.
Beberapa hari, setelah berdoa,
merenungi kegagalan, saya semakin tahu bahwa kegagalan ini bukan hanya saya
saja. Ternyata hampir semua internasional students mengalami hal yang sama. Bukan
saya saja yang merasa kalau kuliah di sini sulit. Masa studi normal untuk jenjang
Master adalah 2 tahun. Tapi statistik menunjukkan bahwa sebagaian besar
mahasiswa lulus dalam waktu lebih dari itu, bahkan ada yang 3 tahun atau lebih.
Alasan utama adalah karena belum lulus salah satu atau dua mata kuliah yang
memang terkenal harus punya otak diatas rata-rata untuk bisa lulus. Untuk mahasiswa asli Italia bagaimana? Menurutku mereka cerdas sekali. Tak terlihat mereka di studi room, tapi nilai mereka tinggi-tinggi. Mungkin karena masa kecil mereka makan keju, sedangkan aku makan micin :(
Sistem penilaian di sini adalah dari 0 sampai 30. Predikat Con Laude adalah
untuk mereka yang bisa mendapat nilai lebih dari sempurna. Jika professor
menilai bahwa mahasiswa ini jauh lebih baik dari nilai sempurna, mahasiswa bisa
dapat nilai 30L (trenta con laude). Nilai minimal untuk bisa lulus
adalah 18. Tapi untuk mendapatkan nilai 18 ini pun untuk beberapa mata kuliah
ada mahasiswa yang harus ujian lebih dari 3 kali baru bisa mendapatkan skor
lebih dari 18. Termasuk saya :(
Apa penyebabnya?
Setelah saya perhatikan ada
beberapa alasan yang menyebabkan hal ini.
a. Bahasa
pastinya menjadi faktor penting. Apalagi untuk seperti saya yang sejak dari TK
sampai lulus S1 belajar menggunakan bahasa Indonesia. Semester pertama studi di
sini terasa sangat menantang. Saya ambil jurusan dengan bahasa pengantar bahasa
Inggris. Tapi tetap saja, beberapa dosen menjelaskan dengan bahasa Inggris
dengan aksen Italia yang menurutku sulit untuk dipahami. Membaca buku pun
pastinya tidak akan semudah ketika kita membaca buku dalam bahasa Indonesia. Butuh
beberapa kali membaca untuk bisa memahaminya.
b. Extremely
theoretical. Untuk kuliah engineering, kamu akan berhubungan dengan calculus,
integration, derivation, kinematics, dynamics, thermodynamics, heat transfer,
numerical modelling dan banyak yang lain.
Jika kamu tidak memiliki basic kuat tentang matematika, ini akan menjadi
tantangan tersendiri. Semua hal dijelaskan dengan theory yang sangat
mendalam. Sedalam apa? Bayanangkan saja ketika kamu membuka catatanmu,
catatanmu tebal, tapi tidak ada kalimat yang terdiri dari
subjek-predikat-objek. Semuanya ditulis dengan notasi matematika. Semuanya.
Sampe selalu setelah masa ujian, bersihin kamar, pasti banyak rambut jatuh di bawah meja belajar. Entah rambut siapa ini :O
|
Ini misalnya, Ini contoh salah satu halaman catatan saya di kuliah Combustion Engines. Ini nih jika di balik ke halaman selanjutnya dan selanjutnya semuanya isinya rumus, grafik saja.. semuanyaaaa
Kalau mau lulus ujiannya, semua rumus itu harus di memorizing. |
c. Silabusnya sangat besar. Saat studi di
otomotif selama S1, ada mata kuliah yang namanya agak mirip di S2 di sini. Satu
jam pertama saya sangat senang karena saya tau semua yang Professor jelaskan,
hal ini bertahan sampai jam kedua. Setelah itu istirahat 15 menit dan kemudian
masuk lagi dan melanjutkan materi. 20 pertemuan lain setelah dua jam itu semua
yang dijelaskan oleh professor, menggunakan rumus, notasi matematika yang
awalnya saya sama sekali tidak tau itu apa, dari mana berasal, dan dibacanya
bagaimana. Terlebih lagi cakupannya sangat mendalam dan juga luas. Satu mata
kuliah saja, slide nya jika saya print diperkecil bolak balik, bisa mencapai
lebih dari seribu halaman. Seakan akan dua jam penjelasan ini adalah satu
rangkuman mata kuliah yang saya pelajari di S1.
d. Memahami
mata kuliah adalah satu dari 4 langkah selanjutnya. Setelah berjuang keras
memahami, perlu untuk mengingat, setelah itu perlu memorising semuanya, dan
latihan bagaimana untuk menjawab soal ujian. Memorizing menjadi kunci utama di
sini. Kalau saja yang di memorize itu hanya 20 halaman sih tidak masalah. Tapi,
ini setidaknya setelah dirangkum, ada 70 halaman untuk setiap mata kuliahnya,
dikalikan ada berapa banyak mata kuliah. Seakan akan, rajin saja tidak cukup untuk bisa survive di sini, kemampuan IQ ini benar benar berperan sangat besar :(
Lagi, jika yang
di memorize ini adalah sesuatu yang simple sih tidak masalah, tapi dari
ratusan halaman itu isinya rumus, grafik, formula, equations serta derivation
nya, diagram dan definisiya. Mungkin ada yang bilang, “yaudah nyontek saja
nanti”. Bagaimana bisa nyontek, ada ujian yang dinamakan oral exam. Kamu akan
diwawancarai di depan professornya disediakan kertas kosong dan disuruh menjelaskan
dengan diikuti rumus, dari mana rumus itu berasal, gambar diagramnya, sketch
komponenya dan sebagainya. Kalau gagal bagaimana? Kalua gagal ya tinggal
mengulang semester depan. Kalau gagal lagi bagaimana? Ulang lagi semester
depan. Jika seperti ini artinya satu
tahun sudah waktu terbuang hanya karena gagal di ujian. There is no short way, sadly
e. Waktu ujian ini seakan akan adalah waktu
penyiksaan yang tiada taranya. Dulu saya hanya belajar satu minggu sebelum pekan
ujian, atau bahkan dua hari sebelum ujian. Hasilnya pun sangat baik. Tapi di
sini, melihat silabusnya, tingkat kesulitannya, untuk mempersiapkan ujian, jika
mau lulus, persiapan yang dilakukan adalah paling minimal satu setengah bulan
sebelum ujian dimulai. Jika tidak, untuk memahami ulang materi yang
diajarkan pun tidak akan cukup waktunya, belum memorizingnya, belum latihan soalnya. Jika tidak bisa mengatur waktu dengan
sebaik-baiknya, paling-paling hanya gagal ujian. Saya merasa inilah belajar
yang sesungguhnya, saya belum pernah belajar seberat ini jika dibandingkan
dengan waktu sebelumnya. Saya pernah merasa bahwa saat saya belajar untuk
persiapan IELTS sudah cukup keras. Namun sekarang yang saya lakukan lebih dari
itu.
------------------------------------
Semester pertama memang sangat
berat, tapi saya merasa untuk semester kedua, saya sudah tahu bagaimana caranya
harus belajar, bagaimana caranya mengatur waktu, dan bagaimana mengatur
strategi agar bisa lulus ujian.
Doa dari orang tua memang membuat
kita dapat menyelesaikan sesuatu yang dianggap sangat sulit. Alhamdulillah, Allah memberikan kemudahan. Kegagalan ujian di semester sebelumnya telah saya
tuntaskan di semester berikutnya. Sehingga
pada tahun pertama ini saya sudah mampu untuk lulus 72 credits dati total 120
credits untuk lulus sebagai Master di sini. Persentase yang lebih dari
setengah ini, bagiku merupakan prestasi yang luar biasa. Apalagi jika dilihat
banyak sekali teman-teman lain yang baru mampu untuk lulus 40 credits, 30
credits atau kurang dari itu. Beberapa teman di sini juga harus kehilangan
beasiswanya karena tidak mampu untuk mendapatkan total jumlah credits dalam
waktu yang ditentukan.
Apa yang menjadi harapan saya
adalah semoga Allah selalu memudahkan niat baik menuntut ilmu. Agar segala
target dan harapan kedepan dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. Saya yakin, semua ini akan menjadi cerita indah untuk aku ceritakan ke anak-anakku kelak. :)
Jadi, ayo bagi kamu yang berniat untuk studi otomotif di Eropa, studi
Otomotif di Politecnido di Torino, Italia bisa menjadi salah satu pertimbagan
yang patut untuk diprioritaskan. :)
Aan Yudianto
MSc Student in Automotive Engineering Politecnico di Torino-Italia
yudiantoaan[at]gmail[dot]com
review studi di talia - studi di torino - politecnico di torino - pengalaman studi abroad - studi abroad - studi di eropa - otomotif - jurusan otomotif - magister otomotif - otomotif master degree - master of science - pengalaman belajar di italia - pengalaman studi di italia - pengalaman belajar di Torino - juventus - lamborghini - fererri - fiat - vespa - lpdp - awardee lpdp - beasiswa studi di eropa - beasiswa studi di italia - studi dengan beasiswa